Halaman

Sabtu, 30 Oktober 2010

Hati

Sepanjang waktu ini aku menangis. Entah menangis karena apa. Menangis karena aku sedang dalam keadaan yang tidak menguntungkan  ataukah aku menangis mengingat kesalahan dan dosa-dosaku yang semakin menumpuk menggunung membangun sebuah gundukan yang sangat tinggi yang menghalangiku untuk menghadap kepada Rabbku. Ataukah aku menangis karena aku telah menggali lubang dosa hingga membuat palung yang sangat dalam dan memisahkanku dengan Rabbku. Yang aku rasakan hanyalah sakit hati. Hati yang sangat sakit.
Tp Allah memberikan kepadaku hidayah melalui caranya, dan aku menikmatinya. Aku hanya manusia biasa. Sudah pasti sering berbuat salah. Selama ini aku sombong. Tapi, aku merasa Allah tetap menyayangiku. Bukan karena Allah pilih kasih, tapi memang Allah Maha Pengasih dan Penyayang yang tidak akan pernah habis jika diberikan kepada seluruh makhluk di dunia ini. Sungguh, suatu nikmat yang tiada tara saat kita menemukan jalan keluar akan setiap masalah yang kita hadapi. Aku yakin janji Allah itu pasti. Bahwa di setiap kesulitan, pasti akan ada kemudahan. Dan, di setiap kesedihan, pasti ada kebahagiaan. Allah mengetahui semua yang terbaik bagi hamba-Nya. Yang mungkin kita sendiri tidak mengetahuinya.
Terima kasih ya Allah, Engkau memberikanku keluarga yang sangat mengerti aku.Insya Allah aku akan bisa menatap indahnya dunia dan mensyukuri atas semua yang Allah anugerahkan kepadaku tanpa hati yang tidak bersukur lagi.
Aku tahu bahwa penyembuhan keadaanku akan butuh proses, tapi aku akan menikmatinya sebagai konsekuensi yang harus aku tanggung. Ibarat seseorang yang terbakar saat bermain api, untuk memulihkan kulitnya seperti semula pastilah harus merasakan perihnya diobati. Begitu juga dengan hatiku. Akan aku jadikan pengalaman dan pelajaran hidup yang berharga. Terima kasih, ya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar